Tes DNA wajib diperkenalkan di Kuwait

Pada awal Juli, parlemen Kuwait mengesahkan undang - undang yang mewajibkan semua penduduk negara itu, serta warga negara asing yang melintasi perbatasannya, untuk menjalani tes DNA tanpa gagal. Dengan demikian, otoritas negara bereaksi terhadap serangan teroris yang terjadi pada 26 Juni, akibatnya 27 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka. Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Parlemen Kuwait telah mengurus mengalokasikan dana tambahan $ 400 juta untuk melakukan tes DNA universal. Menurut hasilnya, pihak berwenang seharusnya memiliki database yang berisi DNA 1,3 juta penduduk negara itu, serta 2,9 juta warga asing yang berada di Kuwait. Untuk menolak prosedur pengujian, hukuman yang agak berat diberikan dalam bentuk satu tahun penjara dan denda sekitar $ 33.000. Mereka yang memutuskan untuk melakukan penipuan dan memberikan bahan "asing" untuk pengujian akan menghadapi hukuman yang lebih serius - 7 tahun penjara.

Pada 2009, sebuah karya ilmiah diterbitkan .kepengarangan oleh ilmuwan Israel, yang menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk memodifikasi bahan biologis dalam bentuk air liur atau darah sedemikian rupa sehingga tes DNA akan menunjuk ke orang lain. Selain itu, prosedur "pemalsuan DNA" tidak rumit dan dapat diakses oleh mahasiswa senior Fakultas Biologi, dan laboratorium forensik tidak akan dapat membedakan antara DNA asli dan palsu.

Di dunia preseden semacam itu, tidak ada koleksi DNA universal. Pengecualian adalah Islandia, dengan populasi kecil 300.000. Namun, banyak negara mengumpulkan profil DNA para penjahat. Basis data terbesar ini adalah Pangkalan Nasional Inggris, yang dibuka pada 1995 dan berisi 2,7 juta hasil tes DNA tidak hanya dari penjahat, tetapi juga dari para tersangka kejahatan. Di Rusia, basis data DNA federal dibuat setelah adopsi oleh Duma Negara pada 2008 tentang undang-undang "Pendaftaran Genomis Negara di Federasi Rusia".

Pada tahun 2008, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa diakuibahwa penyimpanan DNA manusia yang tidak terbatas, terlepas dari apakah ia dinyatakan bersalah atas kejahatan atau dibebaskan, adalah ilegal. Menurut praktik yang ada, DNA tersebut disimpan di pangkalan Nasional Inggris Raya sampai kematian pembawa, dari mana biomaterial diambil untuk pengujian. Mengikuti keputusan pengadilan, lebih dari 850.000 sampel seperti itu dihancurkan. Sejauh ini, dalam praktik sehari-hari, basis data materi gen memiliki tujuan yang lebih sederhana: misalnya, pihak berwenang di wilayah London mengumpulkan DNA dari anjing untuk menemukan pemiliknya yang tidak akan membersihkan halaman setelah berjalan dengan hewan peliharaannya.

Source: https://habr.com/ru/post/id381799/


All Articles