Perbedaan waktu bangun antara hari kerja dan akhir pekan dikaitkan dengan masalah kesehatan
Anda bangun untuk bekerja jam 6 pagi, dan mengapa Anda suka tidur di akhir pekan karena kelelahan? Namun sia-sia. Psikolog di University of Pittsburgh telah melakukan penelitian yang membuktikan bahwa perbedaan besar dalam waktu bangun antara akhir pekan dan hari kerja menyebabkan masalah kesehatan.Kerja shift, di mana orang harus sangat mengganggu ritme sirkadian normal , telah lama dicatat dalam kategori faktor berbahaya yang memicu sindrom kardiometabolik dan masalah kesehatan lainnya. Dan para ilmuwan dari Pittsburgh di bawah kepemimpinan Patricia M. Wong [Patricia M. Wong] memutuskan untuk mempelajari bagaimana ritme kerja yang dipaksakan oleh masyarakat mempengaruhi kesehatan orang-orang dengan berbagai chronotypes ("larks" dan "owls").Ternyata setiap gangguan tidur, mulai dari perbedaan rezim antara hari kerja dan akhir pekan, dan berakhir dengan kebangkitan awal untuk "burung hantu," adalah penyebab masalah metabolisme. Kelebihan berat badan, resistensi insulin (penyerapan glukosa oleh sel yang buruk), pembentukan lemak visceral (akumulasi lemak di sekitar organ internal) - semua masalah ini terkait dengan pola tidur yang tidak tepat.Produksi berbagai hormon yang merespons proses metabolisme - akumulasi lemak dalam jaringan, pencernaan, dan produksi insulin - terkait dengan ritme sirkadian. Pelanggaran ritme ini menyebabkan gangguan pada sistem hormonal.Untuk penelitianilmuwan mengikuti sekelompok 447 orang paruh baya selama seminggu. Untuk melacak periode tidur dan terjaga secara akurat, semua subjek mengenakan gelang dengan akselerometer. Jadwal penelitian dikompilasi sehingga mencakup setidaknya satu malam sebelum akhir pekan - dengan cara ini efek dari perbedaan durasi tidur pada hari kerja dan hari libur dipantau. Para peneliti menyebut perbedaan ini sebagai โgangguan biorhythm sosialโ (social jet lag, mirip dengan jet lag, gangguan tidur yang terkait dengan terbang melalui beberapa zona waktu).Menariknya, tidak ada satu orang pun dari subyek yang mendukung rejimen tidur yang sama pada akhir pekan seperti pada hari kerja. 85% orang bangun lebih lambat dari biasanya, sementara rata-rata "penumpahan" adalah 44 menit. Pada saat yang sama, paling sering subyek mencoba untuk menang kembali pada jam akhir pekan, yang mereka tidak tidur pada hari kerja. Secara umum, ternyata semakin besar perbedaan antara waktu bangun di hari yang berbeda, semakin banyak masalah kesehatan yang dialami seseorang.Dalam sebuah studi baru-baru ini, para ilmuwan Jepang menemukan protein khusus yang bertanggung jawab untuk menjaga ritme sirkadian pada kebanyakan makhluk hidup.Source: https://habr.com/ru/post/id386915/
All Articles